Kajian Seni Rupa dan Desain : Analisa Semiotika

Ulasan Penanda dan Tinanda dalam kaitan makna

       Kalau kita telusuri dalam buku-buku semiotik yang ada,hampir sebagian besar menyebutkan bahwa ilmu semiotik bermula dari ilmu linguistik dengan tokohnya Ferdinand de de Saussure. Miotik semiotik atau ada yang menyebut dengan semiotika berasal dari kata Yunani semeion yang berarti “tanda”. Istilah semeion tampaknya diturunkan dari kedokteran hipokratik atau asklepiadik dengan perhatiannya pada simtomatologi dan diagnostik inferensial (Sobur, 2004:95).

    Tanda pada masa itu masih bermakna sesuatu hal yang menunjuk pada adanya hal lain. Secara terminologis, semiotik adalah cabang ilmu yang berurusan dengan dengan pengkajian tanda dan segala sesuatu yang berhubungan dengan tanda, seperti sistem tanda dan proses yang berlaku bagitanda (van Zoest, 1993:1) Semiotik merupakan ilmu yang mempelajari sederetan luas obyek - obyek, peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda. 

    Ahli sastra Teew (1984:6) mendefinisikan semiotik adalah tanda sebagai tindak komunikasi dan kemudian disempurnakannya menjadi model sastra yang mempertanggungjawabkan semua faktor dan aspek hakiki untuk pemahaman gejala susastra sebagai alat komunikasi yang khas di dalam masyarakat mana pun. Semiotik merupakan cabang ilmu yang relatif masih baru. Penggunaan tanda dan segala sesuatu yang berhubungan dengannya dipelajari secara lebih sistematis pada abad kedua puluh. 

Menurut C.M Morris   

    Istilah yang berhubungan dengan ilmu isyarat yang dikemukakan oleh Charles Morris adalah semiotik.Beberapa istilah dasar semantik ukiran Charles Morris..Charles morrois mengatakan bahwa bahasa adalah sebuah sistem sign dibedakan atas signal dan symbol. Akan tetapi semiotik bukan hanya berhubungan dengan isyarat bahasa melainkan juga berhubungan dengan isyarat-isyarat non bahasa dalam komunikasi antar manusia.(Parera, 2004) Sebuah sign adalah subtitusi untuk hal-hal lain.Oleh karena itu, sing memerlukan interpertasi.Misalnya jika saya melihat sebuah tomat berwarna merah, maka inilah satu sign untuk saya bahwa tomat itu sudah matang; lonceng gereja menderum, beduk masjid berirama berlau-lau :saya ada tanda hitam dihalaman surat kabar,satu pandangan ramah pada seorang asing. Semuanya itu merupakan sign yang harus diberikan interprestasi sesuai dengan konteksnya.Tetapi bagi Charless morris istilah sign adalah satu istilah generik.

    Tiga macam semiotik ini dapat ditelaah lagi dalam beberapa tingkat, seperti; murni, deskriptif, dan terapan. Tiga macam semiotik dari Charles Morris dibawah ini :

1. Telaah sintaksis berhubungan dengan tata cara menyusun sign secara bersama untuk membentuk satu ‘’gabungan sign’’ dengan namefrase, kalimat, pikiran, dan cita-cita.

2. Telaah semantik berhubungan dengan sign dalam dua cara, semantik berhubungan dengan sign dan apa yang hendak dirujuk oleh sign itu: mungkin disini lebih tepat dan cocok digunakan istilah tujuan penggunaan bahasa.Morris membedakan empat tujuan penngunaan bahasa. semantik juga berhubungan dengan cara bagaimana sign ini merujuk sesuatu. Bidang semantik ini kata-kata oleh morris dengan modus.Setiap tujuan penggunaan bahasa mempunyai modus tertentu.

3. Telaah pragmatik berhubungan dengan pengunaan dan akibat dari pennguaan sign dalam satu tingkah laku yang real.

    Dalam sebuah semiotika dapat diartikan sebagai sebuah metode dalam menganalisis/mengkaji sebuah tanda atau simbol-simbol, yang dimana tiap-tiap tanda/simbol memiliki sebuah sesuatu hal yang mewakili sesuatu hal itu sendiri. Tanda merupakan suatu yang besifat fisik, bisa dipresepsi oleh indra kita; tanda juga mengacu pada sesuatu di lua tanda itu sendiri; dan tergantung pada pengenalan oleh penggunanya hingga bisa disebut tanda itu sendiri. pengetian tanda sebenarnya cukup rumit, bergantung kepada tiap-tiap jenis varian dan paradigma mana yang akan dipakai.

Menurut Fedinand de Saussure

     Penanda dan petanda adalah sebuah cabang ilmu semiotika yang mempelajari tentang tanda dan simbol dan juga memiliki pengertian dan penafsiannya sendiri. hal ini dikemukakan oleh seorang filsuf dan juga ahli bahasa linguistik Swiss yaitu Fedinand de Saussure. dimana ia menjelaskan bahwa bahasa adalah suatu system tanda dimana hal tersebut terdiri dari dua bagian yaitu signifier (penanda) dan signified (petanda). Menurut Saussure penanda adalah sebuah citra tanda yang kita presepsikan tulisan diatas sebuah kertas, atau suara. sedangkan petanda adalah sebuah konsep mental yang diacukan petanda. Konsep mental ini secara luas sama pada semua anggota kebudayaan yang sama dan juga menggunakan bahasa yang sama. Tanda juga menurut Saussure meupakan suatu kombinasi yang tak bisa dipisahkan antara konsep (concept) dan gambaran-suara (sound-image).

    Contoh misalnya tentang Signifier (penanda) dan Signified (petanda). Sebuah meja, gdeung, bukit, ataupun ekspresi wajah adalah contoh dari sebuah Signifier. Sedangkan konsep sebuah fungsi meja, makna sebuah pakaian daerah, ide filosofis dalam sebuah karya arsitektur, makna kosmologis sebuah bukit adalah contoh dari barisan bagian Signified. Hubungan antara kedua hal ini dapat disebut juga dengan nama Signification. Dengan kata lain pengertian dai Signification adalah suatu pemaknaan tehadap hal yang sifatnya ada di dunia.

   Kemudian ada bagain yaitu Penelitian Pemakna Tanda, dalam meneliti makna tanda Ideologi, Budaya dan Arti yang menjadi peranan penting dalam penelitian Makna tersebut, sehingga, tentunya dari tanda tanda yang ada dapat memnimbulkan arti yang ada pada budaya atau tempatnya tersebut. 

Contoh yang dapat kita ambil yaitu, jika seseoang yang telah gugur dalam suatu perang diletakkan pada sebuah Lukisan yang dalam tema pembuatannya menggambarkan suasana atau kiasan sebuah fakta atau kejadian dari sebuah perjuangan maka hasil dari pemaknaannya yang bisa kita dapatkan yaitu bahwa Seorang yang gugur dalam sebuah peang tersebut merupakan objek atau tanda penting dari sebuah kasus yang dilukiskan. Dan dari Lukisan tersebut berdasarkan pada era zaman dan waktu sebuah tempat Lukisan itu digambarkan.


Kesimpulan yang mungkin dapat saya ambil yaitu semiotika ini adalah suatu ilmu kajian dimana sebuah simbol atau tanda yang sifat realitasnya ada (di dunia). tidak bisa dibuat secara mentah begitu saja meskipun arti/maksud simbol tersebut sama. Dengan mempelajari ilmu Semiotika ini kita bisa dapat lebih memahami maksud/arti/makna dari setiap tanda atau simbol-simbol yang ada dimana hal ini dapat membantu kita dalam memahami makna suatu realitas yang ada pada dunia ini.
          

Komentar

Postingan Populer